CERPEN Cumi dan Kodok

cerita ini hanya fiktif belaka yang kemungkinan terjadi disekitar anak kuliahan

Rabu, 13 Oktober 2010

Cerpen Kodok Cumi KAMPUS

Kampus (dalam kelas)



Kamis. 10.00 pagi.



Pagi itu Kodok sedang kusyuk mendengarkan perkuliahaan pak dosen tentang mata kuliah Sosiologi Pedesaan. Memang sebagian mahasiswa dalam perkuliahaan kali ini, banyak mahasiswa yang tertidur karena merasa dinina bobokan oleh gaya yang dibawakan oleh dosen tersebut. Bukan karena gaya dosen saja yang membuat mereka tertidur dalam ruangan tapi sibuk begadang menunggu babi ngepet yang lewat. Konon gosip yang berkembang di seputar lingkungan kampus dan kosan, katanya ada babi ngepet warna PINK dan memakai pita di kepalannya.

Kembali ke kelas, Kodok kusyuk ternyata dia larut dalam perkuliahaan sampai terbawa angan-angan jauh kedalam sebuah desa terpencil yang gadisnya cantik-cantik. Diawali dengan persiapan dia yang seolah-olah persiapan mau naik gunung. Ketika itu Kodok bersiap-siap dan mengumpulkan peralatan apa saja yang harus dibawa nanti. Kodok memandangi sebuah tas ransel gunung berkapasitas 80 liter berwarna merah muda. Seharian dia keliling kosan teman-temannya Cuma itu yang dia dapat dan dia menamakan ransel itu dengan PINKY BAG. Sementara untuk persiapan lainnya dia meminjam peralatan pada tetangga rumahnya di sebelah.



“ Assalamualaikum…? “ Kodok mengentuk pintu rumah tetangga sebelah.

“ Mang Engkos..,mang..mang..? “

“ Walaikumsallam…eh maneh Dok aya naon (ada apa)..? “

“ Emm..mm..gini mang, katanya mang Engkos pernah jadi HANSIP yah..? “

“ Iyah..emangnya kenapa gituh..? “

“ masih nyimpen perlengkapan hansipnya nggak mang ? “

“ Masih, masih, sebentar mang ambilkan ! “



Mang Engkos segera kembali dengan sebuah koper berdebu.



“ Ini Dok..,emang simpen di koper masih lengkap nih, mulai dari peluit, seragam, sepatu sampai pentungannya. Maklum, ini seragam HANGSIP banyak kenangannya buat mang Engkos. Emang pernah membekuk tanpa perlawanan 5 orang perampok yang mau nyuri di toko H. ASEP..! “

“ Wah hebat mang Engkos, punya ilmu kebatinan yah..?, ngomong-ngomong siapa rampoknya yang tega membobol warung H Asep. tanya Kodok antusias? “

“ Si, Bidin, Jae, Ubed, Ndin dan si Mamat, semuanya masih sekolah dasar Dok.! “ aku mang Engkos malu-malu.

“ Yah, hebat juga sih mang..kan.. ANAK ESDEnya ada lima..! ” goda Kodok

“ Eh emangnya seragam HANGSIP ini buat apa, Lo mau DAPTAR jadi POL PP, atau ada KESTING SINERTON yang butuh pemeran HANGSIP..? “

“ saya Cuma mau pinjam sepatu hansipnya aja ko.! “

“ Oh, silahkan pake aja, nggak sekalian ama seragam, peluit dan pentungannya.!”

“ makasih mang nggak usah ! “

Mang Engkos beranjak meninggalkan Kodok.

“ eh eh mang tunggu ! “

“ ada apa lagi..? “

“ hmm..katanya emang juga pernah jadi tukang ojek ya..? “

“ Iya, tapi motornya udah emang jual buat biaya kawin ma bi Ecin. Emangnnya SINERTONnya ada tukang ojek motor segala ya, emang DAPTARIN ikut KESTING atuh..? “

“ saya, nggak butuh motornya..! “

“ Terus..? “

“ Tukang ojek kan biasanya punya jas hujan, buat ngojek klo pas hujan ! “

“ iyah emang ! “

“ wah asyik nih ada jas hujan ? “

“ klo nggak salah masih ada bentar emang ambilkan yah..! “

Sesaat kemudian mang Engkos datang dengan jas hujan berwarna kuning menyalannya.

“ Siip..makasih mang dipinjem dulu yah jas hujannya ! “

“ Okeh hati-hati, dijalan awas keujanan..? “



Kodok Inghelmer remaja berbadan tambun dan berambut kribo itu pun berangkat bersama rombongan FIELDTRIP jurusannya menuju sebuah desa di daerah Tasikmalaya selatan tepatnya kea rah pantai Cipatujah Tasik. Setibanya ditempat tujuan, rombongan mahasiswa dari Bogor itupun turun dari bis yang mereka tumpangi. Bila dilihat dari kejauhan mereka hampir mirip dengan rombongan pleton AMD (ABRI Masuk Desa), ini terlihat dari beberapa mahasiswa yang menggunakan sepatu boots dan celana panjang berkantong pinggir agak lebar serta dimasukan kedalam leher sepatu pada bagian bawah celannya.

Lalu mereka dibariskan oleh seorang pemimpin rombongan dan segera mempersiapkan anggotanya untuk berhitung, maklum takut ada yang terselip di jok belakang bis. Tapi Kodok malah asyik clingak-clinguk mengamati gadis-gadis desa yang sedang mandi di pantai. Sambil asyik memandangi yang mandi di pantai tiba-tiba sebuah benda menghampiri kepala Kodok dan melesat secara kencang dan tak terelakan. Ternyata sebuah penghapus papan tulis sudah menempel tepat pada pipi bagian kanan dan membekas yang berwarna hitam.

Pak dosen sengaja melemparkannya, karena dia berkahayal dan hanyut terbawa angan-angan dan meja tepat dia meletakna bukunya sudah basah dipenuhi oleh air yang menetes dari mulutnya. Pak dosen yang marah lalu berkata “ kalo mau menghayal sana pergi ke WC !!! “. Akhirnya perkuliahan diakhiri dengan lemparan penghapus dan bertepatan dengan waktu yang sudah menunjukan puku 12.05 WIB.

Kodok segera bergegas pergi meninggalkan ruangan menuju tempat berkumpulnya mahasiswa apabila bubar dari perkuliahan yaitu menuju DPR [ eh..bukan mau demo yah ]. Tapi lebih tepatnya Dibawah Pohon Rindangdibagian depan gedung B kampus UNIDA. Kodok bertemu dengan Cumi dan rekan-rekan lainnya seperti Cecep. Cecep adalah teman satu angkatan dari Kodok dan Cumi, dia adalah seorang mahasiswa yang mempunyai seorang kekasih yang berkerudung. “sebut saja MAWAR (bukan nama sebenarnya). Mawar ini tipe wanita setia dan sedikit agak POSSESIVE, sehingga bila Cecep ingin nongkrong di STARBEH KOPI harus melihat kanan-kiri atas bawah jangan sampai ketauan oleh Mawar. Cecep adalah tipe laki-laki yang lebih garing dibandingkan KERUPUK pada umumnya. Cecep selalu mengeluarkan statement yang hanya orang setipe dengan dia yang bisa memahami.

Entah Cecep ini termasuk remaja AUTIS atau penyakit yang berkolaborasi seperti INDIGO kolaborasi dengan KURAP AKUT. Seperti biasa Cecep berjalan dengan perasaan dag-dig-dug persis mendengarkan sebuah lagu didalam angkot yang berjudul KUCING GARONG milik TRIO KUCING KURAP. Dia menutupi kepalanya dengan kupluk yang ada pada sweeternya, seolah dia berjalan seperti seorang RAPPER di Amrik sono. Padahal dia ketakutan bila dirinya didapati nongkrong bersama Kodok dan Cumi.

Akhirnya Cecep bertemu juga dengan shabat-sahabat AUTISnya itu. Cecep menyapa “ Hai Kodok..hai Cumi Oh my GOT aman nggak nih lingkungan “. Lalu Kodok menjawab “ tenang aja ibu panti asuhan tak terlihat “. Maksud mereka adalah Mawar.



“ Cep, lo kebangetan amat she takut ketauan cewe lo, santai ajah kale..? “

Kodok membuka perbincangan.

“ Iyah, Cep lo kalo bisa nyari siasat agar Mawar nggak ngekang lo banget ! “

Cumi menyela.

“ apa yang musti GUAH lakuin, biar Mawar nggak possessive ma GUAH ? “

“ pertama, lo harus dalamin dulu karakter Mawar, maunya apa dan harus bagaimana..? “

“ dalamin gimana maksud lo Dok, apa musti masuk ke kosannya tar Cecep bisa digebukin orang satu kosan dong masuk kamar cewe sembarangan..? “

Biasa Cumi dengan sikap begonya yang tak tertolong itu.

“ BOLOON eluh mah Cum..? !!! “ Cecep marah ke Cumi

“ Salah lo Cum, mengartikan bahasa gw.! “

“ kedua cewe itu harus dimengerti persis lagu ADA BAND jangan pake lagu CACA HANDIKA masak-masak sendiri itu nggak nyambung.! “

Kodok memberikan penjelasan pada Cecep dan Cumi.

“ lalu, lo berdua tetap bertahan dengan sikap lo sebagai cowo. Karena cowo itu adalah IMAM dan harus mempunyai sipat yang bertanggung jawab dan teguh pada prinsipnya asalkan sesuai dengan agama..!! “

“ Ahh Gile lo Dok kerasukan Ustad mana lo ? “ Cumi mencoba mengelak

“ Alah, Lo so nasehatin guah Dok, padahal lo juga nggak laku ma cewe sama kaya Cumin oh..? “ Cecep coba mengejek Kodok

“ bukan masalah gue nggak laku, tapi itu pilihan hidup gue..? “

“ JOMBLO itu pedih JENDRAL..? “ Kata cumi.

“ trus yang ke 3 lo harus bisa ngeyakinin dirinya (mawar) bahwa lo sangat sayang padanya tanpa harus terus mengawasi dan khawatir ma lo karena maen serong lagi Cep. Oke cewe possessive itu sebenernya sangat sayang ma cowonya tapi itu sikap yang berlebihan. Jangan seperti Cumi yang selalu dikhawatirkan oleh ibu Kost karena kalo dah tanggal muda Cumi selalu nggak ada dikamarnya..? “

“ Sialan lo Dok gue nggak kabur kali, tapi nginep di rumah lo wat ngehindari amukan Ibu kost klo gue sring telat bayar, kan gue nginep di rumah lo, tau sendiri Lo kiriman tanggal muda ALWAYS selalu telat dari kampong. Jadi gue nginep dirumah lo sekedar buat makan selama dua hari aja..!! “

“ Iya Lo abisin jatah makan dan Martabak Mesir gue, jauh tau mesennya musti ke Mesir..? “

“ Ohh..Gitu lau criteria yang lain apa Dok..? Cecep segera ingin Tau.

“ nah yang ke 4 gue LAPER, bisa nggak lo bayarin gue dulu makan di WP..? “

“ eerrggh.., bilang ajah lo nggak punya duit, lets go mari kita kemon ke wepeh..!!”

…………………………………….

“ bu soto komodo pake irisan bunga mawar satu dong ? “ Kata Cumi

“ wah nggak ada tuh, udah dibawa komodonya ama Aktivis lingkungan hidup buat dikembaliin ke habitatnya, katanya komodonya mau KAWIN ..? “

Ibu kantin menjawab.

“ kalo kadal cingcang yang dibakar trus dicampur selai bawang daun masih ada nggak bu..? “ cumi masih bertahan pada keinginannya itu.

“ waduh maaf, barusan habis dipesan ibu hamil tua 15 bulan yang lagi ngidam diborong tadi..!!, EH KURUS..lao mau ajak gue berantem apa mau Cuma ikut nongkrong aja, pake mesen yang aneh-aneh segala lo !! “ ibu kantin kesal ditanya cumi yang mengada-ngada.

“ Yaudah..,KOPI aja satu hehe..!! “

“ Bu ketoprak satu, nggak pake karet lagi yah kaya kemaren..?? “ Kodok memesan.

Lalu Cecep menyalakan sebatang rokok kerisnya, karena Cecep selalu membawa sebatang rokok bila kemana-mana. Ini bukan karena pelit tapi menghindari lebih banyak lagi asap rokok yang menganggu kesehatan janin dan orang lain, Cecep berdalih.

Belum habis ketoprak dan kopi yang Kodok dan Cumi nikmati . tiba-tiba dari kejauhan Mawar dating dengan wajah yang dilipat lima dari dagu sampai jidat, karena Cecep lupa menjemputnya di pasar Ciawi ketika sedang belanja peralatan mandi hingga Mawar tersesat dalam keramaian pasar Ciawi dia lupa jalan keluar.

“ aduh map neng, tadi ada panggilan dari dekan, untuk bahas acara SARAHSEHAN nanti..? “ Cecep berdalih.

“ Ohh..ok fine I think about that. Yaudah gak apa-apa kok.!! “ sambil memasang muka beraknya Mawar berkata dalam hati : awas lo nanti gue cincang kaya daging kurban yang gw dapet dari pak RT..!! “

“ A..hayu kita pergi..!! “

Pergilah Mawar dan Cecep dengan meninggalkan Kodok dan Ketopraknya, Cumi dengan Kopinya.

“ ADUH OZAN..si Cecep lum bayar lagi nih ketoprak, padahal gue Cuma punya dui wat ongkos pulang aja lagi..!! “ Kodok mengrutu

“ Cumi elo punya duit nggak..? “

“ busyet.. Gue juga ini ngarep dibayarin ama Cecep..!! ”

“ Ibu, ibu yang Cantik bisa nggak kita bayar makanan dan kopinya ntar klo Cecep datang kembali kesini, soalnya duit kita dibawa ama Cecep..? “

“ ARGGH..ini kebiasaan mahasiswa yang kaya kalian ini yang bisa bikin bangkrut usaha kecil menengah kaya gue ini..? “

“ tenang bu..!! tar kita bikin DEMO deh ke pemerintah biar bisa ngucurin dana atau kredit buat UKM-UKM kaya ibu..!!! “

“ NGGAK ADA DEMO, yang ada gue mau kalian BAYAR..!! “

Komentari · SukaTidak Suka · Bagikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar