KODOK - CUMI
HALTE…
Halte padjajaran Bogor sore pukul 16.20 WIB hujan deras memenuhi langit kota Bogor sore itu. Beberapa orang menyesaki shalter pemberhentian angkutan kota, tampak beberapa orang masih berdandan rapih karena mereka sebagian pulang kantor.
Duduk dipojok bangku halte tampak buntelan berwarna hitam dengan rambut memenuhi ruangan shalter yang tidak begitu luas. Seorang pemuda berbadan tambun dengan rambutnya yang kribo sedang menikmati duduknya di halte tersebut.
Masih asyik duduk dengan ditemani hujannya kota Bogor, Kodok tidak beranjak sedikitpun dari tempat duduknya, walaupun ada seorang wanita cantik berdiri didepannya yang sedang merasakan kesemutan tingkat tinggi yang disebabkan terlalu lama berdiri dan merasakan kedinginan. Namun Kodok tak bergeming untuk memberikan tempat duduknya pada wanita itu.
Kebetulan hanya Kodok yang duduk dihalte sisanya adalah para wanita paruh baya dan dua orang nenek-nenek. Bagi Kodok dia hanya akan memberikan tempat duduknya kepada wanita yang menggendong bayi, nenek-nenek atau para pria tangguh lansia. Kodok berpikiran cukup ekstrim soal tempat duduk dihalte, dia pernah mengalami dan merasakan bagaimana pegalnya seorang ibu yang menggendong bayinya tanpa ada sedikit pun orang yang peduli untuk memberikan tempat duduknya di sebuah halte.
Pada waktu itu dia melihat seorang ibu-ibu menggendong bayinya yang kebetulan berteduh dihalte setelah hujan menimpa banyak kota Bogor. Ibu-ibu yang menggendong bayinya merasakan pegal yang teramat dalam dan melebihi kapasitasnya untuk seorang ibu-ibu karena harus menggendong bayi dan menjinjing tas yang begitu besar sehingga si ibu itu terlihat tampak kesakitan. Lalu Kodok bertingkah seperti pahlawan bertopeng dengan gaya Power Rangernya mencoba untuk merayu wanita cantik dibelakang si ibu berdiri untuk merelakan tempat duduknya kepada ibu penggendong bayi itu. Tapi apa yang didapat Kodok malah mendapatkan omelan ciri khas wanita-wanita muda egois kota metropolitan dengan berkata….
“ Heh, dasar gendut otak isinya rambut doang, LOE gak liat GUE lebih dulu duduk disini dibanding LOE, ibu tu dan orang lain TAU..!! So GUE lebih berhak dong SANA LOE PERGI jauh-jauh..!!! “
Dengan tidak menghiraukan ocehan wanita itu Kodok hanya bias berkata dalam hatinya..
“ mungkin ini yang dinamakan SYNDROM tak lulus masuk pendidikan Angkatan Bersenjata Republik Ini (ABRI), dengan seenak lambe mu bisa membentak-bentak orang di muka umum…?? “
Dengan gayanya yang cool Kodok pun mengacuhkannya begitu saja sambil berkata..
“ Mbak, gak usah gitu-gitu amat kaleee kalo emang Mbak gak diterima jadi ABRI mah, Mbak bisa daftar ko tahun depan jadi satuan pengamanan (SATPAM) ka ada pendidikannya sekarang mah atau Mbak bisa daftar gratis dan tanpa pendidikan, daftar aja dikelurahan atau di desa tempat Mbak tinggal jadi HANSIP…!!! “
Si wanita itupun makin naik pitam dan kembali berkata…
“ Heh, rambut sialan kalo LOE emang peduli ama tuh Ibu-ibu suruh aja dia duduk di Vespa LOE yang butut itu dasar sarang tawon Loe..!! “
Dengan diringi petir yang begitu dahsyat seolah seperti menyambar rambutnya yang kribo, Kodok medapatkan ide yang sangat cemerlang dan sebagai hikmahnya dari ocehan wanita calon hansip itu… segera Kodok menaikan Vespanya tepat dibawah Halte dan membelakangi wanita hansip tersebut. Lalu Kodok pun menyuruh Ibu tersebut untuk duduk di Vespanya dan turut membantu mengendong tas bawaan si ibu. Lalu Kodok pun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya banyak pula pada wanita hansip tersebut karena telah memberikan ide yang cemerlang, dan si wanita hansip tersebut hanya bisa diam dan menelan kekesalan yang deras seperti air hujan yang turun saat itu.
Hujan masih belum mau berhenti menurunkan berember-ember air sore ini, Kodok masih asyik mendengarkan “ walkman “ hadiah dari neneknya pas mudik kemarin. Walkman hadiah itu ternyata menyimpan sebuah kaset yang cukup fantastis untuk didengarkan serta sangat hangat ditelinga sambil menunggu hujan reda dan jemputan tiba. Ya Gula-gulanya masih milik Elvi Sukaesih terasa membangkitkan semangat sore itu… tuit tuit tuit rupanya nada sms telah menggetarkan paha Kodok dan membangunkan dia dari mimpinya yang menjadi lawan mainnya di Video klip gula-gulanya Elvi Sukaesih… Dikeluarkanya handphone 5110 nya
“ from : Beloved nenek….
MiKum, RambUT SiaLaN kEsYanGAn NeNEk. NEk Mw TNya kaSeT ElVI suKAesIh NeK kBw YaHH..? di Wakman Qm
NB : SegRA baLiKin Krim langSNG viA TIKI kRn Nek ButuH BGt KaST NtuH
Trims..PeaCE OuT..”
Balasanya….
“ Kumsalam, baiklah nenek ku yg DUT N’ ROLL ini ananda akan mengrimkan scpat kilat kaset nek ini…”
Hujan tampaknya mulai reda, tapi jemputan yang ditunggu tak kunjung tiba juga, ..
“ mana bawaan gue banyak lagi, gini nih kalo mudik pulangnya gak pernah bareng ma nyokap-bokap gue, pasti gue yang kebagian bawa barang banyak.. mana si Cumi lum datang lagi aarrgggghhh !!!...”
Entah kenapa dihalte sambil tunggu jemputan itu Kodok teringat pada sosok wanita yang dulu pernah satu angkot yang memandangnya penuh birahi dan kasih sayang. Dia adalah wanita yang membuat Kodok enggan mencukur rambutnya hanya karena kelak bila bertemu nanti wanita itu masih ingat padanya dari potongan rambutnya yang seperti sarang tawon itu. Dua tahun sudah kejadian itu berlangsung dan tersimpan dalam ingatannya, namun sampai saat ini belum juga bertemu dengan wanita angkotnya itu. Padahal Kodok sudah memasang iklan di harian POS KOTA dan LAMPU MERAH serta memasang pengumuman di pohon-pohon di sepanjang jalan raya yang iklannya berdampingan dengan iklan SEDOT TINJA itu.
“ DICARI WANITA MUDA BERPARAS CANTIK MENGGUNAKAN KERUDUNG, MEMPUNYAI TAHI LALAT TEPAT DITENGAH-TENGAH JIDATNYA SEHINGGA MIRIP DENGAN AKTRIS BOLLYWOOD KARINA KAFOOR. KAMI TERPISAH DUA TAHUN LALU DALAM SEBUAH ANGKOT DAN BELUM SEMPAT KENALAN. DIA MENGGUNAKAN T-SHIRT BERGAMBAR BONEKA BARBIE YANG LAGI MENGGENDONG SI KOMO DAN SELAU MEMAKAI BLUE JEANS WARNA HITAM…UNTUK WANITA-WANITA MUDA DAN BELUM MENIKAH YANG MERASA SEPERTI YANG DISEBUTKAN TADI SEGERA meng add FACEBOOK SAYA YANG BERNAMA ‘ kodok still waiting here ‘ INSYALLAH DIKONFIRM…
TERIMA KASIH……”
Setelah kejadian diangkot itu Kodok selau menyanyikan lagunya FIRE HOUSE yang berjudul HERE FOR YOU, karena wanita itu Kodok jadi semakin giat dan rajin berangkat ke kampus hanya untuk menempelkan iklan di sepanjang jalan yang ditumbuhi pohon-pohon besar, walaupun sering dicabuti oleh SATPOL PP karena merusak keindahan pemandangan kota..tapi kodok tak pernah berhenti untuk mencari wanita tersebut dan tak pernah putus asa untuk datang ke kampus hanya untuk menempelkan iklan dipohon walaupun sering dicabuti POL PP..
Setiap mengingat wanita BOLLYWOOD itu Kodok pasti menyanyikan HERE FOR YOU nya Fire House
So you think you've got it all figured out
Well you know you can't make it alone
Everybody needs somebody to help them out
And you know I could be that someone
And if you ever get lost on life's highway
Don't know where to go
There's just one thing that I want you to know
Chorus:
I am here for you, always here for you
When you need a shoulder to cry on
Someone to rely on, I am here for you
Dengan gitar yang banyak Falsnya itu ditambah suaranya yang dapat membangkitkan emosi seseorang yang sedang menderita sakit GIGI akut.
Hujan akhirnya berhenti total, hanya tetesan dari daun-daun di pepohonan saja yang tak bosan menitikan air sisa hujan karena memang sudah hokum gravitasi…
Tak lama Elvi Sukaesih berhenti berputar di walkmannya itu, sahabat tercintanya pun datang menjemput dengan vespa hasil dari patungannya itu…
Yupp Cumi sikurus tak bersendi ini datang tepat waktu yang berbarengan dengan berhentinya hujan walaupun badan Cumi sudah basah kuyup karena dia menembus lebatnya hujan Kota Bogor sore itu demi seorang sahabatnya Kodok.
Segera kodok menghampiri Cumi dan merangkulnya serta mencipika cipiki cumi dan mengucapkan Minal Aidzin Walfaidzin pada sahabatnya itu, walaupun cumi merasakan risih yang teramat hebat karena dipaksa oleh kodok untuk beradu pipi…..
Kodok pun bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri wanita kesemutan tadi dengan memberikan selembar koyo cabe pada wanita itu karena sudah 2 jam 43 menit dia berdiri.
Bogor
2010
Oedjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar